Apa sih yang terfikir saat kita mendengar kata bendungan ? Air dan danau mungkin jawabannya. Kata bendungan memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Menurut om google, bendungan atau dam ini adalah konstruksi yang di bangun untuk nemahan laju air yang nantinya akan menjadi waduk, danau atau tempat rekreasi. Tak jarang bendungan juga dijadikan sebagai pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ).
Listrik memang komponen terpenting dalam kehidupan kita, apalagi mengingat kegiatan manusia zaman sekarang yang hampir semuanya memerlukan listrik sebagai sumber energinya. Maka tidak dapat di pungkiri dong, bagaimana pentingnya PLTA bagi kita.
Tidak banyak mungkin yang tahu, bagaimana sejarah terbentuknya bendungan. Siapa sih arsitek handal yang menciptakan rekonstruksi bendungan ? Jawabannya adalah berang-berang, binatang yang satu ini mungkin jarang kita jumpai dan kita dengar namanya, apalagi bagi kita yang tinggal di daerah perkotaan.
Berang-berang adalah arsitek cemerlang yang tuhan ciptakan untuk menginspirasi manusia masa kini. Bagaimana tidak ? dengan tubuhnya yang kecil, dia mampu membuat sebuah konstruksi bendungan yang luar biasa.
Pembangunan Ini dimulai dari sepasang berang-berang jantan dan berinya yang ingin membuat sarang dengan nyaman dan tentunya bertahan lama hingga musin dingin datang. Untuk membuat sarang tersebut, mereka harus menghentikan laju air sungai yang deras dengan bendungan sebagai penahannya, yang nantinya akan membentuk sebuah danau.
Dengan bentuk badan kecil, berang-berang memiliki ekor yang lebar seperti dayung untuk perahu, yang membuat berang-berang nyaman berenang di dalam air. Dan dengan bermodalkan gigi depan yang tajam, berang-berang mampu mencari batang kayu dan ranting untuk bahan baku sarangnya tersebut. Hari demi hari berang-berang menyusun ranting pohon tersebut di atas kayu besar yang telah mereka robohkan sebelumya, sehingga melintang di tengah sungai. Jika dilihat dari atas, sarang berang-berang tersebut akan terlihat seperti gundukan ranting di tengah sungai.
Untuk menebang pohon dan ranting, berang-berang menggunakan gigi depannya yang tajam. Tak heran, berang-berang dapat menebang hingga 400 pohon setiap tahunnya. Akibatnya, gigi depan berang-berang menjadi tumpul dan tidak tajam lagi, namun gigi tersebut akan terus tumbuh layaknya kuku pada jari-jari tangan manusia.
Dewasa ini banyak bendungan yang berbentuk cekung. Ternyata ini sama dengan bentuk bendungan yang berang-berang bangun di atas sungai, bentuk ini dipilih karena dirasakan paling kuat untuk menahan arus deras sungai. Bentuk bendungan ini juga masih digunakan hingga kini.
Disamping membangun bendungan yang kokoh, berang-berang pun membangun sarang untuk mereka tinggal di bawah konstruksi tersebut. Lubang untuk masuk ke dalam sarang hanya terdapat di bawah permukaan air. Sarang mereka terdiri atas 2 tingkat dengan fungsi yang berbeda-beda, tingkat pertama berfungsi sebagai ruang tamu dan tingkat kedua berfungsi sebagai tempat istirahat dan ruang makan.
Konstruksi bendungan yang berang-berang bangun memiliki kedalaman 4 meter. Seakan sudah mengetahui apa yang akan terjadi, berang-berang membangun konstruksi dengan kedalaman 4 meter, karena bila musin dingin datang dan danau berubah menjadi es, mereka tidak akan kehilangan tempat tinggal. Sebab, jika mereka membangun konstruksi dengan kedalaman yang dangkal, sarang mereka akan terhimpit oleh air sungai yang berubah menjadi es hingga ke dasarnya saat musim dingin tiba.
Siapa ya kira-kira yang menginspirasi berang-berang yang cerdik ini ? Maha Besar Tuhan yang menciptakan makhluk ini dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Tanpa berang-berang mungkin tidak akan pernah ada tempat wisata danau yang indah untuk merefresh fikiran kita yang penat akan keadaan kota yang bising. Jadi berterimakasihlah pada sang arsitek handal didikan alam ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar